BPOM buat lima inovasi tambahkan kualitas UMK pangan olahan

embroideryisfree.com – Dikutip dari situs mgo777, kepala Tubuh Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar menjelaskan, faksinya sediakan lima inovasi untuk meningkatkan perkembangan dan perubahan usaha micro kecil (UMK) sektor pangan olahan, dimulai dari keringanan hal pemberian izin sampai tes keamanan produk.

Dalam info yang diterima di Jakarta, Selasa, Taruna menerangkan jika UMK memegang peranan penting dalam menjaga ekonomi negara saat kritis, contohnya saat kritis ekonomi global 2008 dan wabah COVID-19 pada 2020-2023. Oleh karenanya, faksinya tawarkan 5 inovasi supaya UMK makin mengalami perkembangan.

“Pertama, keringanan hal pemberian izin untuk pangan olahan dampak negatif rendah dan timeline yang bisa lebih cepat,” ucapnya.

Ia memandang, untuk semakin perkuat ekonomi negeri, UMK perlu tingkatkan kemampuannya melalui ijin beredar. Dengan ijin beredar MD, produknya bisa dipasarkan ke semua Indonesia dan mempunyai potensi di-export ke luar negeri.

Keuntungan lainnya ialah jika produk UMK yang telah mempunyai ijin beredar lebih bertahan lama karena lewat proses sterilisasi. Produk UMK yang berijin beredar BPOM mempunyai paket yang memikat dan cap yang terang.

“Ada 18 juta aktor usaha pangan olahan di Indonesia dan 4,6 juta-nya ialah UMK,” ucapnya.

Dari 4,enam juta UMK itu, BPOM menarget 1,tujuh juta memperoleh ijin beredar BPOM. Sasaran itu dibikin karena baru 400 ribu aktor usaha yang produknya teregistrasi di BPOM.

Ke-2 , ucapnya, pendampingsi peraturan lewat pengiringan yang sudah dilakukan UMK supaya bisa penuhi standard.

Ke-3 , kemudahan ongkos. Sekarang ini, katanya, UMK cuma bayar 50 % dari ongkos pembikinan ijin beredar karena bekasnya dijamin pemerintahan. Faksinya juga memiliki komitmen untuk ajukan saran kemudahan ongkos register yang masuk sebagai akseptasi negara bukan pajak pada Kementerian Keuangan untuk UMK.

Ke-4, faksinya memberi keringanan lewat pengetesan keamanan produk UMK agar bisa dilaksanakan di laboratorium unit eksekutor tehnis (UPT) BPOM. Disamping itu, kata Taruna, BPOM menawarkan mekanisme Istana UMKM buat mempermudah UMK mendapatkan pengetahuan yang komplet berkenaan ijin beredar produk mereka.

Ke-5, BPOM terus akan jalankan program Orang Tua Angkat untuk UMK, di mana industri besar disandingkan UMK untuk memberi tuntunan pada UMK supaya produk UMK bertambah kualitasnya, hingga bisa buka kesempatan export ke luar negeri.

Ia juga memberi pesan supaya UMK tidak terbujuk oleh broker.

“Agen atau calo itu bukan memudahkan, tetapi menyulitkan, dan BPOM berkemauan tidak butuh calo untuk mengurusi ijin beredar BPOM. Pengurusan ijin beredar tanpa calo malah tambah murah karena aktor usaha cuma bayar ongkos ijin beredar saja,” ia menerangkan.