embroideryisfree.comĀ – Dikutip dari situs slot mgo777, Polres Metro Jakarta Barat tetap menanti hasil tes balistik dari Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Bareskrim Polri berkaitan kasus peluru nyasar yang berkenaan kaki seorang anak dengan inisial M (6) di Cengkareng.
Eksekutor Pekerjaan (Plt) Kasi Humas Polres Metro Jakarta Barat Iptu Muri Rifia menjelaskan tes balistik yang sudah dilakukan itu khususnya untuk ketahui tipe peluru dan senjata yang dipakai.
“Sekarang ini kita tetap menanti hasil penyidikan dan dari hasil Laboratorium Forensik Bareskrim Mabes Polri berkaitan tes balistik untuk ketahui tipe peluru atau tipe senjata yang dipakai,” kata Eksekutor Pekerjaan (Plt) Kasi Humas Polres Metro Jakarta Barat Iptu Muri Rifia ke reporter di Jakarta, Rabu.
Selanjutnya, kata Muri, tes balistik itu diperuntukkan untuk ketahui asal mula peluru yang berkenaan kaki seorang anak di Cengkareng itu.
“Disamping itu, kami ingin ketahui asal mula peluru itu,” tutur Muri.
Faksi Polres Jakbar juga belum bisa pastikan kapan hasil tes balistik itu akan keluar.
“Pokoknya kita tetap menanti ya,” ungkapkan Muri.
Awalnya, Polisi menyelidik seorang anak dengan inisial M (6) yang terserang peluru nyasar saat tengah tertidur di tempat tinggalnya di daerah Cengkareng, Jakarta Barat.
Kasat Reserse Kriminil Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Arfan Zulkan Sipayung menyebutkan jika faksinya tengah kumpulkan bukti hal kasus yang terjadi pada Selasa (11/2) kira-kira jam 22.15 WIB itu supaya bisa ungkap aktor penembakan.
“Ya betul, peristiwa itu terjadi dalam suatu bengkel sepeda di Cengkareng. Korban seorang bocah lelaki dengan inisial M (6). Pada kasus ini, kami tetap lakukan penyidikan dengan kumpulkan bukti dan info saksi,” tutur Arfan saat diverifikasi di Jakarta pada Kamis (13/2).
Kejadian itu, kata Arfan, terjadi saat korban sedang tidur bersama ke-2 orang tuanya di rumah yang sekalian bengkel sepeda.
“Sekitaran jam 22.15 WIB, ada suara keras dituruti suara benda jatuh. Selang beberapa saat, bocah itu menangis histeris,” tutur Arfan.
Selanjutnya, saat orang tuanya buka selimut yang dikenai korban, orangtua korban kaget menyaksikan darah mengucur cepat dari paha kiri, pas di atas lutut anak tersebut.
“Cemas dan cemas akan keadaan anaknya, ke-2 orangtua korban secara langsung molorikannya ke rumah sakit paling dekat untuk memperoleh bantuan pertolongan klinis,” tutur Arfan.